Senin, 12 November 2012

Cara Cepat Sembuhkan Pendarahan di Lambung




Dengan obat alami jelly gamat luxor terbuat dari ekstrak Gamat/ Teripang laut mampu menetralisir keasaman lambung sekaligus membunuh bakteri Helicobacter pylory penyebab beragam penyakit yang menyebabkan gangguan lambung. Hal tersebut karena jelly gamat luxor merupakan antiseptik alami sekaligus mempunyai kemampuan luar biasa untuk regenerasi sel.
Jelly gamat luxor mempunyai Kemampuan dalam regenerasi sel sehingga jadi alasan utama teripang laut ini dipakai  untuk menyembuhkan berbagai penyakit,” pernyataan yang disampaikan oleh Dr. Pieter A. W. Pattinama, Dokter Umum RS PGI Cikini, Jakarta.
Dokter Hariadi mengkonsumsi ekstrak teripang untuk mengatasi gastritis. Pada saat bersamaan ia juga memberikan kepada penderita gastritis. Dosisnya 2 sendok makan 3 kali sehari. Dua bulan berselang tampak kemajuan seperti mual dan kembung hilang. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu teripang mengandung kolagen yang mempercepat penyembuhan.
Pria kelahiran Semarang 28 Februari 1963 itu juga meresepkan ekstrak teripang untuk pasien nyeri sendi dan beragam luka. Proses penyembuhan relatif cepat lantaran teripang mampu meregenerasi sel dalam waktu singkat. Sampai saat ini belum diketahui adanya efek samping. Karena teripang merupakan suplemen organik sehingga penyerapan dalam tubuh berlangsung baik, ujarnya.
Selain mampu meregenerasi sel, teripang kaya akan nutrisi. “Senyawa aktif terbanyak berupa antioksidan, baik untuk perbaikan sel tubuh manusia,” ujar dokter alumnus Universitas Indonesia itu.
Itulah salah satu alasan kenapa jelly gamat luxor sangat manjur untuk regenerasi sel bagi penderita maag. Bagi penderita maag akut, terkadang sulit untuk menelan makanan. Sehingga kebutuhan nutrisi bagi tubuh penderita maag sangat kurang. jelly gamat luxor yang kaya akan kandungan Protein akan membantu penderita maag untuk memperoleh asupan gizi.


          Cara Cepat Sembuhkan Pendarahan di Lambung




Obat Tradisional Pendarahan Lambung jelly gamat luxor ini terbuat dari Extrak Tripang laut atau yang dikenal dengan Sea Cucumber (Timun Laut)



Obat Tradisional Pendarahan Lambung
Sea cucumber (timun laut) merupakan binatang laut yang hidup di dasar laut, hewan ini termasuk hewan ivertebrata yaitu hewan laut yang boleh di makan juga halal. Mungkin Anda Mengira bahwa Sea Cucumber adalah sebuah tanaman yang sama halnya dengan rumput lau atau yang lainya.
Teripang tersebar luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat. Untuk wilayah Indonesia, teripang banyak ditemukan di perairan bagian Timur Indonesia, seperti di perairan Kalimantan.
Kandungan Dalam Teripang atau Sea Cucumber.
  • Kolagen 80,0%
  • Protein 86,8%
  • Mineral
  • Mukopolisakarida
  • Glucasaninoglycans (GAGs)
  • Antiseptik alamiah
  • Chondroitin
  • Omega-3, 6, dan 9
  • Asam Amino
Kisah nyata  Sembuh Dari Pendarahan Lambung Setelah Mengkonsumsi jelly gamat luxor
Nama: Tio Ngie An
Umur: 56 Tahun
Alamat: Medan
Keluhan: Pendarahan lambung
Jenis Prodak: jelly gamat luxor
Selama kurang lebih 3 minggu, setiap hari saya buang air besar dan kotorannya berwarna hitam. Saya berobat ke dokter tetapi makin lama kotoran saya bertambah kecil seperti kelereng dan bahkan tidak bisa keluar lagi. Saya pun sempat pingsan di kamar mandi sewaktu BAB.Saya sempat putus asa karena sudah berobat ke beberapa dokter internist tapi penyakit saya tidak kunjung sembuh.Akhirnya saya bertanya kepada teman saya dan saya dianjurkan mengkonsumsi jelly gamat luxor, keesokan harinya warna kotoran sudah normal dan saya bisa BAB dengan lancar dan tidak pantang makanan lagi seperti sebelumnya. Wajah saya pun yang sebelumnya pucat sudah berubah menjadi merah muda dan kondisi tubuh semakin prima. jelly gamat luxor sudah menolong hidup saya dari ketakutan menjadi kesenangan. 



TESTIMONI JELLY GAMAT LUXOR UNTUK PENYEMBUHAN TUMOR LAMBUNG
Tumor lambung itu datang dengan isyarat ruam-ruam merah di permukaan kulit Retno Dewi Kurniati yang putih. Demam kemudian mengiringinya. Ia menduga itu gejala serangan cacar air. Namun, 4 jam berselang, kerongkongan perempuan 41 tahun itu seperti tersumbat. Betapa sulitnya bernapas saat itu. Ia merasa maut menjemput sehingga dengan terbata-bata meminta maaf kepada suami.Mendengar kata-kata sang istri, Danu Ismedi-suami Retno-hanya tertegun. Saya mengira istri saya terkena serangan jantung, kenang Danu.
Tak tega melihat penderitaan istri, keesokan harinya Danu bergegas membawa Retno ke dokter. Saran dokter, agar Retno diperiksa di Rumahsakit Mitra Internasional, Jatinegara, Jakarta Timur. Namun sebelumnya, ibu dua anak itu mesti dirontgen dan cek darah.
Di rumahsakit rujukan, dokter spesialis penyakit dalam memeriksa hasil tes darah dan rontgen. Kesimpulan dokter: tak ada masalah pada jantung Retno. Dokter menduga, ia hanya menderita gastroartritis alias radang lambung. Oleh sebab itu, Retno hanya diberi resep obat untuk mengurangi mual dan kembung seperti yang diberikan pada penderita maag.
Endoskopi (upaya memasukkan tabung tipis bercahaya untuk memeriksa rongga) pada tubuh Retno
Semakin hari derita Retno kian bertambah. Selain sesak napas yang semakin kerap kambuh, perutnya juga membuncit. Di kantor, banyak rekan yang menyangka saya hamil, ujar Retno. Dua pekan kemudian, Danu membawa Retno ke salah seorang kerabatnya yang juga dokter spesialis penyakit dalam. Hasil diagnosis kerabatnya itu pun sama: Retno hanya menderita gastroartritis.
Karena tak ada gejala membaik, Retno mencoba pengobatan alternatif. Sambil mengkonsumsi obat dokter, ia juga mengasup herbal. Sayang, sebulan mengkonsumsi herba itu tak juga mengurangi derita Retno. Ia pun mencoba pengobatan alternatif berupa terapi aura. Hasilnya sama, tak ada perubahan berarti.
Retno kembali berkonsultasi dengan dokter klinik di tempatnya bekerja. Dokter menyarankan untuk menemui salah seorang dokter spesialis penyakit dalam lainnya di rumahsakit tempat ia memeriksakan diri pertama kali. Karena penasaran, akhirnya Retno menuruti.
Pada Mei 2005, Retno menemui dokter yang disarankan itu. Ia pun menceritakan keluhan dan aneka pengobatan yang tak kunjung menyembuhkan penyakitnya. Sang dokter akhirnya menyarankan untuk dilakukan endoskopi. Setelah dibius, sebuah kamera mikro dimasukkan ke mulut Retno. Secara perlahan kamera itu menyusuri kerongkongan.
Dibakar
Ketika kamera mencapai lambung, dokter melihat kejanggalan. Pada dinding lambung terdapat beberapa benjolan. Pada lambung istri Anda terdapat polip, kata Danu menirukan ucapan dokter. Menurut dr Arijanto Jonosewojo SpPD, spesialis penyakit dalam RS Dr Soetomo, Surabaya, polip lambung semacam tumor. Seperti halnya tumor, polip merupakan pertumbuhan sel dinding lambung (mukosa) yang abnormal. Penyebabnya belum jelas. Kemungkinan besar disebabkan faktor genetik, katanya
Polip menyebabkan produksi asam lambung meningkat. Akibatnya, perut kembung. Dalam jangka waktu tertentu, polip dapat berubah menjadi kanker. Oleh sebab itu harus segera ditangani. Pada tahap awal, pasien diberi obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mematikan sel tumor.
Jika sudah membesar, polip harus dibakar. Itulah yang ditawarkan dokter kepada Retno. Meski mulanya ngeri, akhirnya Retno menyanggupi. Pada Juni 2005, ia kembali menemui sang dokter. Setelah dibius, kamera mikro dan alat pembakar berupa batang elastis sebesar sapu lidi dimasukkan ke dalam lambung melalui mulut. Ujung alat berbahan logam yang dipanaskan. Kemudian, ujung alat itu disentuhkan satu per satu pada benjolan-benjolan di dinding lambung hingga luruh.
Operasi itu berjalan singkat, hanya 15 menit. Setelah siuman, Retno diperbolehkan pulang. Agar benar-benar sembuh, Retno dibekali 3 obat berupa tablet dan 1 obat cair. Obat tablet dikonsumsi 3 kali sehari masing-masing 1 tablet; obat cair masing-masing 1 sendok makan. Selama penyembuhan, Retno mesti disiplin mengkonsumsi obat. Jika luput, terapi mesti dilakukan dari awal. Ia pun harus berpantang makanan yang menghasilkan gas saat dicerna di lambung, seperti kubis, daun singkong, cokelat, dan keju.
Setiap dua pekan, Retno memeriksakan diri. Tak terasa, delapan bulan sudah wanita kelahiran Bogor itu menjalani proses penyembuhan. Selama itu pula ia terus-menerus mengkonsumsi obat-obatan kimia. Namun, kesembuhan tak juga menghampiri. Buktinya saya harus minum obat terus. Berarti lambung saya belum sembuh, katanya.
Pada Maret 2006, ia membaca Trubus yang memuat artikel tentang khasiat jeli teripang untuk mengobati penyakit lambung. Karena berharap sembuh, Retno pun menghubungi salah satu agen dan memesan jeli teripang. Jeli gamat-sebutan teripang di Malaysia-itu dikonsumsi 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Khawatir menimbulkan efek buruk, Retno berhenti mengkonsumsi obat dokter.
Tiga hari mengkonsumsi jeli teripang, kondisi tubuh Retno mulai membaik. Badan saya lebih fit dan tidur lebih nyenyak, katanya. Keesokan harinya Retno memeriksakan diri. Saat diperiksa, dokter menyatakan kondisi lambungnya sudah membaik. Padahal, pada pemeriksaan sebelumnya, tak satu pun komentar itu terucap dari sang dokter. Ia pun tak dianjurkan lagi untuk memeriksakan diri. Untuk berjaga-jaga, dokter hanya meresepkan satu jenis obat.
Antiangiogenesis
Keampuhan gamat atau teripang jeli mengusir tumor telah dibuktikan Tong Y, dkk, dari Divisi Farmakologi Antitumor, State Key Laboratory of Drug Research, Shanghai Institute of Materia Medica, Chinese Academy of Sciences, Shanghai, Cina. Tong mengisolasi saponin sulfat dari teripang Pentancta quadrangulari yang disebut philinopside A. Dengan menyuntikkan 2-10 mikroliter philinopside A pada aorta tikus, sanggup mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru (angiogenesis) pada sel tumor. Akibatnya, sel tumor tidak mendapat pasokan nutrisi sehingga sel urung berkembang dan akhirnya mati. Hasil itu membuktikan bahwa philinopside A pada teripang berpotensi sebagai antitumor.
Nun di Rusia, Popov AM, periset Pacific Institute of Bioorganic Chemistry, Far East Division of the Russian Academy of Sciences, Vladivostok, Rusia, juga meneliti khasiat teripang mengatasi tumor. Ia membandingkan efek sitotoksik antara teripang dan ginseng. Pada pemberian 5-20 mikrogram ginsenosida-karbohidrat pada ginseng-tidak memberikan efek sitotoksik yang signifi kan. Sedangkan glikosida dari teripang seperti echinosida A dan B, holothurin A dan B, holotoxin A1, dan curcumariosida G1, mempunyai aktivitas sitotoksik signifikan. Hal itu mengukuhkan khasiat teripang yang berpotensi antitumor dan antikanker.
Beragam senyawa aktif yang terkandung dalam teripang itulah yang berperan mengatasi polip lambung alias tumor lambung. Dengan mengkonsumsi ekstrak teripang secara rutin, Retno Dewi Kurniati akhirnya sembuh dari derita polip lambung.(Sumber Trubus, Edisi: Senin, 04 September 2006, Teripang Akhiri Derita Tumor Lambung).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar